Sabtu, 05 Januari 2013

Nissan Teana 250 XV

Nissan Teana 250 XV - Teana dalam bahasa penghuni asli benua Amerika berarti "fajar". Sebuah momen dimana cahaya kemerah-merahan muncul di langit sebelah timur menjelang matahari terbit. Penanda dimulainya satu hari baru. Ini yang pengin dituju Nissan meluncurkan generasi kedua Teana (J32) pada 2008 lalu. Pabrikan Jepang ini ingin memberi makna baru pada kata elegan dan mewah di komunitas "Big Sedan" yang kami uji sehari sebelum puasa pertama. Dengan smart key di kantung, Anda tinggal tekan tombol di handel pintu untuk membukanya. Bangku kulit yang nyaman dengan penyetelan elektris dan memori langsung menyambut. Selain posisi mengemudi, jok pintar ini juga menyediakan fasilitas penyetelan lumbar support. 

Setir yang dibalut kulit empuk digenggam. Di batang setir sisi kanan ada tombol mengatur cruise control sedang di sebelah kiri untuk mengontrol audio. Semua informasi tentang mobil di sampaikan via layar MID di konsol tengah. Anda bisa memantau source audio yang sedang aktif, status AC hingga penunjuk seberapa hemat anda mengemudi. Begitu tombol starter ditekan, mesin berkode VQ25DE V6 2.500 cc mengalun lembut. Begitu tuas transmisi digeser ke D, Nissan Teana 250 XV mulai bergerak dengan halus dan efisien. Terima kasih pada transmisi CVT yang pintar itu. Walau bodinya bongsor dengan bobot lebih dari 1,5 ton, mesin Teana mampu menghasilkan 182 dk. Sehingga ia cukup ringan berakselerasi. Saat mode'Sport' diaktifkan, Teana mampu melaju 0100 km/jam dalam waktu 8,7 detik saja. 

Hmmm, kaIau ada mode tiptronik di transmisinya pasti makin asyik lagi. Namun, keasyikan sejati All New Teana bukan di bangku depan. Ya, anda harus duduk di bangku belakang. Tentunya sambil menyeruput espresso, memainkan iPad 64GB dan berbincang soal jadwal hari ini dengan sekretaris cantik yang aroma Bulgari selalu menyeruak dari kulit putihnya.  Posisi bangkunya pas menyangga punggung. Ruang kakinya paling luas dibanding Mazda6 dan toyota camry 2.4V yang kami bawa hari ini. Buat penumpang yang tingginya di atas 175 cm, kepala terasa terlalu dekat dengan plafon yang dibuat gembung untuk memberi ruang menyimpan sunroof saat dibuka. Tapi asyiknya, privasi lebih terjaga dengan adanya tirai elektris di kaca belakang. Anda bakal makin terbuai karena bantingan suspensi Teana sangat lembut. Marka pengejut yang dipasang menjelang gerbang tol atau lubang kecil di jalan tidak terasa saat dilalui Teana. Sebuah kenyamanan yang menyenangkan dari mobil yang harganya tak sampai Rp 500 juta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar