Minggu, 30 Desember 2012

PROTON SATRIA NEO

Lama tidak terdengar kabar dari Proton Satria Neo. Pertemuan terakhir, ya, saat launching hatchback Melalyu itu pada Juli 2007 di Jakarta. Untungnya ada berita gembira saat penyerahan bantuan ke Yayasan Pesantren Islam AIFutuwah yang rnerupakan bagian dari program proton Truly Caring di lakarta .  "Kami akan menjual Proton Satria Neo CpS. Rencarlanya kami akan menggelar peluncuran resrmi seusai Lebaran, jelas Riclry" H.K. Too, pres ident director PT Proton Edar Indonesia (PEr). Kabarnya acara launching  akan dihelat pada 20 September di sebuah mal/ di Kelapa Gading, Jakarta Utara. 

Proton memperkenalkan pertama kali Satria Neo CPS di Malaysia pada Februari 2009 silam. Unit ini diluncurkan sebagai kasta tertinggi di keluarga Satria Neo, menggantikan posisi yang selama ini dipegang versi H-Line. Keunggulan varian ini adalah mesin Campro  CpS. Pada dasarnya ini adalah mesin Campro 1.600 cc dengan pembaharuan di  Ya, Satria Neo CpS dilengkapi dengarr bodykit dari jok kulir berkelir hitam-rnerah yang gagah. 

Oh ya, untuk meningkat kan handling, Satria Neo CPS kini merniliki track belakang lebih lebar (1.483 mm) dan track depan lebih pendek (1.467 mm). Bandingkan dengan versi sebelumnya yang 1.470 mm di track depan belakang. Ubahan ini untuk rnengurangi gejala oversteer yang muncul pada pedahulunya. Bagaimana banderolnya? Sayang, belum ada konfirmasi soal hargra jual Sirtriir Neo CPS ini. Di negara asalnya ia dilepas RM 60.763 (otomatik) dan Rm 57.763. Kalau di kurs ke Rupiah hargannya  sekitar Rp 174,6 juta dan Rp 166 juta.

Mitsubishi Lancer CK4

Mitsubishi Lancer CK4 merupakan andalan PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) di segmen Medium Sedan di Indonesia. Mobil yang diluncurkan pada 1997 ini mendapat respons bagus, termasuk ketika sudah berubah status menjadi mobkas. Generasi kelima Lancer di Tanah Air yang memiliki kode CK4 ini hadir dalam 2 varian (GLXi dan SEi) sejak peluncurannya di Juni 1997. Sambutan bagus yang diterimanya tak lepas dari kesuksesan pendahulunya, Mitsubishi Lancer CB (1992-1996) yang diberi nama Le DanGan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).

Pada generasi Lancer ini PT KTB memanfaatkan kiprah Mitsubishi di arena reli dunia (WRC) melalui Lancer Evolution III besutan Tommi Makinen. Image mobil kencang terus melekat pada generasi selanjutnya,  Mitsubishi Lancer CK4. Apalagi pada 1999, Tommi Makinen meraih gelar Juara Dunia keduanya menggunakan Mitsubishi Lancer Evolution IV yang tampilannya mirip Lancer CK yang beredar di Tanah Air. Hal inilah yang menyebabkan generasi CK4 dikenal dengan Lancer Evo IV, padahal spesifikasi teknis keduanya berbeda bak bumi dan langit. Mitsubishi Lancer CK4 (GLXi dan SEi) yang beredar di Tanah Air menggunakan mesin  4G92 1.600 cc SOHC dan berpenggerak roda depan, sedangkan Evo IV dilengkapi mesin 4G63T 2.000 cc DOHC serta All-Wheel Drive (AWD). Kemiripan dengan versi WRC ini juga yang menyebabkan Lancer menjadi mobil favorit modifikasi anak muda.


Berbagai ubahan dilakukan, mulai dari mendongkrak performa mesin sampai membuat tampilannya seperti tunggangan Makinen di arena WRC. "Desainnya abadi, enggak termakan zamar,. Tampilannya juga keren dan gampang dimodifikasi," ujar Dony, juragan bengkel BND di bilangan Pondok Labu yang sudah setahun memakai Lancer  Iansiran 1997. Daya tarik lain adalah mesin yang andal. Tidak ada masalah mekanikal berarti yang dideritanya, walau akselerasinya sedikit lambat. Spare part luntuk mobil ini pun mudah dicari, baik orisinal maupun aftermarket. "Kalau dibandingkan
dengan generasi sebelum ya, model ini konsumsi bahan bakarnya relatif
lebih irit, ucap pria ramah yang doyan modifikasi ini. Menurut beberapa anggota forum penggemar Mitsubishi,  Mitsubishi Lancer CK4 rata-rata bisa mengkonsumsi bbm antara 11-14 km/liter. Kondisi inilah yang membuat harga jual Lancer CK4 ini relatif stabil.  
 
 Mitsubishi lancer berkode CK4 ini diperkenalkan pT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) pada Juni 1997. Selama peredarannya, mobil ini memiliki 7 pilihan warna: hitam, putih, Roanne RlO Mica, Satellite Silver Mica Metallic, Amery Blue pearl, Kielder Green Pearl, dan Moonlight Blue Mica.  PT KTB mengeluarkan  Mitsubishi Lancer CK4 dalam 2 Varian,yaitu GLXi dan SEi. Perbedaan keduanya terletak pada fitur kelengkapan saja. Varian SEi dibekali spoiler depan, side skirt,Spoiler belakang, spion sewarna bodi yang bisa dilipat dari dalam, dan airbag.Makanya harga jual lancer SEi lebih mahal ketimbang GLXi, bahkan sampai mobkasnya sekalipun.  Selebihnya sama persis. lancer ini menggunakan mesin 4 silinder berkode 4Gg2 dengan kapasitas 1600 cc S0HC l6 katup, dan sistem pasokan bahan bakar ECI Multi. Klaim tenaga maksimumnya adalah 155 dk.

Suspensi independen di keempat rodanya menggunakan konstruksi McPherson sfrut di depan dan multilink-di belakang. Semua varian juga dibekali rem depan cakram berventitasi ukuran 13 inch, sementara rem belakangnya masih mengandalkan teromol. Untuk menjamin performa rem ini, lancer dibekali vacuun booster 1 inci. Model ini bertahan sampai tahun 2000.  Sistem pengapian direct ignition yang digunakan Lancer mengharuskan penggunaan busi yang memiliki tahanan (resistor) di dalamnya. Jika tidak menggunakan busi sesuai ketentuan, medan listrik yang terjadi bisa menyebabkan sejumlah kerusakan. Ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk mendeteksi kerusakan ikibat kesalahan pemakaian busi di  Mitsubishi Lancer CK4.



TERSENDAT SAAT AKSELERAS
 Ini merupakan gejala paling dini yang diakibatkan kesalahan memilih busi. pada saat akselerasi dari putaran bawah mesin terasa sedikit tersendat.  
KERUSAKAN PANEL INSTRUMEN
Kalau sudah cukup parah, kerusakan akan merembet dan menyerang sensor takometer dan odometer yang  terletak di koil. Untuk mendeteksinya gampang saja, tinggal melihat display odometer digital atau jarum takometer berfungsi dengan haik atau tidak.  
ELECTRIC FAN 
Electric fan juga bisa dijadikan alat deteksi kerusakan. Jika ketika AC dinyalakan dan electric fan lidak bekerja, Anda perlu waspada. Soalnya sensor bagian ini rentan diserang kerusakan bila pemilik sampai menggunakan busi yang salah.

Sabtu, 29 Desember 2012

Review MAZDA 2

Inilah senjata baru Mazda dalam bersaing di pasar gemuk Tanah Air. Setelah melakukan penetrasi pasar dengan berbagai produk SUV dan MPV hingga sedan, kini Mazda 2 mencoba berkompetisi di kelas Compact Hacthback. Dimana Honda Jazz dan Hyundai i20 menjadi lawan tangguh yang harus ditundukkan untuk menjadi yang terbaik. Desain menjadi modal kuat untuk menghipnotis pasar domestik. 

Garis bodi yang dramatis, mampu memberi kesan agresif dari desain eksterior Mazda 2. Lihat saja bentuk lubang udara di bumper. Ukurannya yang besar memastikan suplai udara segar untuk mendinginkan radiator dan ruang mesin. Belum lagi dengan pipihnya headlamp dan dipadu dengan desain bingkai foglamp yang serasi. Sedangkan di buritan, rear spoiler menjadi kelengkapan standar yang tidak terdapat pada i20 dan Jazz. Kesan sporty pun hadir dengan warna hitam di bawah bumper yang menyediakan tempat untuk meletakkan foglamp belakang. Begitu pula dengan desain interior. 

Bila dibandingkan dengan i20, Mazda 2 begitu berani dalam menawarkan desain baru yang atraktif. Panel instrumen mungil dengan latar putih, telah dilengkapi fitv Multi Information Display di sisi kanannya. Belum lagi dengan bentuk head unit terintegrasi yang dilengkapi tombol pengaturan di kemudi. Tapi yang paling menarik adalah posisi tuas transmisi yang menyatu dengan dasbor, mampu memberikan kesan lapang. Meski tidak memiliki pengaturan maju mundur posisi kemudi seperti kedua rivalnya, namun Mazda 2 telah menawarkan posisi mengemudi yang pas. Putaran kemudi pun terasa ringan bila dibandingkan i20 maupun Jazz sekalipun.  

 Kesan positif ini terus berlanjut dengan performa dapur pacu 1.498 cc berteknologi WT. Panjangnya intake manifold membuat kemampuan akselerasi di putaran rendah menjadi yang terbaik. Tenaga mesin terbatas, membuatnya sulit bersaing di putaran atas dengan Jazz. Akselerasi 0-100 km/jam mampu dituntaskan dalam waktu 10,9 detik atau berselisih kurang dari sedetik lebih lamban dari Jazz. Imbas dari respons tenaga di putaran rendah membuat konsumsi bbmnya cukup irit. On-boardcomputer mencatat angka 9,2 liter/ km atau 10,7 km/liter untuk rute dalam kota. Sementara tol mencatat angka 16,6 km/liter. Transmisi otomatis  -speed yang dimilikinya terasa begitu responsif.  Meski tak diJengkapi dengan tombol overdrive, ia menyematkan tombol hold sebagai penggantinya. Bedanya, ia akan mengunci di gigi 2 ketika tombol Hold diaktifkan pada mode Sport. Alhasil mobil terasa begitu responsif. Tapi sayangnya, kabin 2 tak seluas fazz. 

Begitu pula dengan akomodasi barang. Bantingan suspensi terasa agak keras ketimbang para pesaingnya. Diprediksi hal ini disebabkan oleh profil ban tipis yang disematkan pada Mazda 2. Untunglah harga yang ditawarkan masih dalam batas kewajaran. Masih berselisih Rp 21,5 juta ketimbang Jazz, namun lebih mahal Rp 10 juta dari Hyundai i20 tipe termewah. Mampukah Compact Hatchback Mazda mengungguli para rivalnya?   


Poin Utama Mazda 2
1. INTERIOR 
Sentuhan WaRna two tone, motif pelapis jok dan desain dasbor dan door trim yang landai memberi kesan elegan. Didukung badirnya sunroof membuat kabin i20 tampak segar.  
2.FITUR STANDAR 
Walau harganya yang paling terjangkau, tapi i20 dilengkapi fitur berlimpah melebihi rivalnya.  
3, PENGENDALIAN
Walau suspensinya keras, i20 memberikan tingkat pengendalian yang cukup hebat. Kemudinya juga akurat dan sigap serta berbobot. Bagi pengemudi, hal itu merupakan faktor penting untuk meningkatkan keyakinan.