Minggu, 30 Desember 2012

Mitsubishi Lancer CK4

Mitsubishi Lancer CK4 merupakan andalan PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) di segmen Medium Sedan di Indonesia. Mobil yang diluncurkan pada 1997 ini mendapat respons bagus, termasuk ketika sudah berubah status menjadi mobkas. Generasi kelima Lancer di Tanah Air yang memiliki kode CK4 ini hadir dalam 2 varian (GLXi dan SEi) sejak peluncurannya di Juni 1997. Sambutan bagus yang diterimanya tak lepas dari kesuksesan pendahulunya, Mitsubishi Lancer CB (1992-1996) yang diberi nama Le DanGan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).

Pada generasi Lancer ini PT KTB memanfaatkan kiprah Mitsubishi di arena reli dunia (WRC) melalui Lancer Evolution III besutan Tommi Makinen. Image mobil kencang terus melekat pada generasi selanjutnya,  Mitsubishi Lancer CK4. Apalagi pada 1999, Tommi Makinen meraih gelar Juara Dunia keduanya menggunakan Mitsubishi Lancer Evolution IV yang tampilannya mirip Lancer CK yang beredar di Tanah Air. Hal inilah yang menyebabkan generasi CK4 dikenal dengan Lancer Evo IV, padahal spesifikasi teknis keduanya berbeda bak bumi dan langit. Mitsubishi Lancer CK4 (GLXi dan SEi) yang beredar di Tanah Air menggunakan mesin  4G92 1.600 cc SOHC dan berpenggerak roda depan, sedangkan Evo IV dilengkapi mesin 4G63T 2.000 cc DOHC serta All-Wheel Drive (AWD). Kemiripan dengan versi WRC ini juga yang menyebabkan Lancer menjadi mobil favorit modifikasi anak muda.


Berbagai ubahan dilakukan, mulai dari mendongkrak performa mesin sampai membuat tampilannya seperti tunggangan Makinen di arena WRC. "Desainnya abadi, enggak termakan zamar,. Tampilannya juga keren dan gampang dimodifikasi," ujar Dony, juragan bengkel BND di bilangan Pondok Labu yang sudah setahun memakai Lancer  Iansiran 1997. Daya tarik lain adalah mesin yang andal. Tidak ada masalah mekanikal berarti yang dideritanya, walau akselerasinya sedikit lambat. Spare part luntuk mobil ini pun mudah dicari, baik orisinal maupun aftermarket. "Kalau dibandingkan
dengan generasi sebelum ya, model ini konsumsi bahan bakarnya relatif
lebih irit, ucap pria ramah yang doyan modifikasi ini. Menurut beberapa anggota forum penggemar Mitsubishi,  Mitsubishi Lancer CK4 rata-rata bisa mengkonsumsi bbm antara 11-14 km/liter. Kondisi inilah yang membuat harga jual Lancer CK4 ini relatif stabil.  
 
 Mitsubishi lancer berkode CK4 ini diperkenalkan pT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) pada Juni 1997. Selama peredarannya, mobil ini memiliki 7 pilihan warna: hitam, putih, Roanne RlO Mica, Satellite Silver Mica Metallic, Amery Blue pearl, Kielder Green Pearl, dan Moonlight Blue Mica.  PT KTB mengeluarkan  Mitsubishi Lancer CK4 dalam 2 Varian,yaitu GLXi dan SEi. Perbedaan keduanya terletak pada fitur kelengkapan saja. Varian SEi dibekali spoiler depan, side skirt,Spoiler belakang, spion sewarna bodi yang bisa dilipat dari dalam, dan airbag.Makanya harga jual lancer SEi lebih mahal ketimbang GLXi, bahkan sampai mobkasnya sekalipun.  Selebihnya sama persis. lancer ini menggunakan mesin 4 silinder berkode 4Gg2 dengan kapasitas 1600 cc S0HC l6 katup, dan sistem pasokan bahan bakar ECI Multi. Klaim tenaga maksimumnya adalah 155 dk.

Suspensi independen di keempat rodanya menggunakan konstruksi McPherson sfrut di depan dan multilink-di belakang. Semua varian juga dibekali rem depan cakram berventitasi ukuran 13 inch, sementara rem belakangnya masih mengandalkan teromol. Untuk menjamin performa rem ini, lancer dibekali vacuun booster 1 inci. Model ini bertahan sampai tahun 2000.  Sistem pengapian direct ignition yang digunakan Lancer mengharuskan penggunaan busi yang memiliki tahanan (resistor) di dalamnya. Jika tidak menggunakan busi sesuai ketentuan, medan listrik yang terjadi bisa menyebabkan sejumlah kerusakan. Ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk mendeteksi kerusakan ikibat kesalahan pemakaian busi di  Mitsubishi Lancer CK4.



TERSENDAT SAAT AKSELERAS
 Ini merupakan gejala paling dini yang diakibatkan kesalahan memilih busi. pada saat akselerasi dari putaran bawah mesin terasa sedikit tersendat.  
KERUSAKAN PANEL INSTRUMEN
Kalau sudah cukup parah, kerusakan akan merembet dan menyerang sensor takometer dan odometer yang  terletak di koil. Untuk mendeteksinya gampang saja, tinggal melihat display odometer digital atau jarum takometer berfungsi dengan haik atau tidak.  
ELECTRIC FAN 
Electric fan juga bisa dijadikan alat deteksi kerusakan. Jika ketika AC dinyalakan dan electric fan lidak bekerja, Anda perlu waspada. Soalnya sensor bagian ini rentan diserang kerusakan bila pemilik sampai menggunakan busi yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar