Sejak pertama kali diperkenalkan pada Pertengahan 2003' Isuzu D-Max Rodeo LS Yang masuk ke pasar Indonesia hanya memiliki satu Pilihan, yaitu varian dengan transmisi manual 5-Percepatan. Dan akhirnYa, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) rnenghadirkan D-Max Rodeo dengan transmisi otomatis di lndonesia International Motor Show 2010. Ketika melakukan uji coba terhadaP unit Yang statusnya'terjual' itu, ditemui beberaPa Penyegaran dan pengembangan bila dibandingkan dengan model yang diluncurkan pada 2008.
Dan PenYegaran yang dilakukan tergolong minimalis. Keluaran 2010 ini mengalami PenYegaran di bagian gril. Kini batangnya terlihat lebih lebar dan dilapis krom. Sementara desain bumPer sePertinYa sedikit berubah. Peranti pelindung benturan ini tampak lebih slim. Pengembangan Pertama terdaPat Pada Peletakan Electrottic Control Unit (ECU) dan Transfer Case Control Module (TCCM). Bila sebelumnYa kedua perangkat ini berada Pada bagian bawah mesin, maka pada versi 2010 ini, Posisinya berada di bagian atas ruang mesin. EfeknYa, ketika D-Cabin nYemplung ke kubangan air, mesin tidak akan mati.
SelanjutnYa, Pengembangan kedua ada Pada bagian bawah bak belakang nya. Pada bagian ini, pT IAMI menempatkan bantalan yang berguna untuk menghindari mentoknya bagian bawah bak, seperti yang terjadi pada pendahulunya. Mesin 4JJ1 turbo intercooler 3.000 cc bertenaga 134 dk di putaran 3.400 rpm, dan torsi 279 Nm di 1.200-3.400 rpm masih menjadi andalan D-Cab yang mampu berjalan di tanjakan dengan derajat kemiringan hingga 49. ini. Rasa dari transmisi otomatis 4-percepatan yang digunakannya tergolong baik.
Entakan saat terjadi nya perpindahan gigi sangat minim. Begitu pula rasanya ketika sistem penggerak dipindahkan ke posisi 4x4. Dari keterangan yang didapatkan dari PT IAMI, seluruh pengembangan yang dilakukan terhadap mobil pekerja ini dilakukan berdasarkan masukan sandaran bangku belakangnya terasa terlalu tegak yang diberikan oleh konsumen. Utamanya mereka yang bergerak dalam sektor pertambangan. Tentu dengan harapan, konsumen pada akhirnya memiliki ketertarikan lebih terhadap D-Max. Bagaimana, apakah ada saran lain?
Dan PenYegaran yang dilakukan tergolong minimalis. Keluaran 2010 ini mengalami PenYegaran di bagian gril. Kini batangnya terlihat lebih lebar dan dilapis krom. Sementara desain bumPer sePertinYa sedikit berubah. Peranti pelindung benturan ini tampak lebih slim. Pengembangan Pertama terdaPat Pada Peletakan Electrottic Control Unit (ECU) dan Transfer Case Control Module (TCCM). Bila sebelumnYa kedua perangkat ini berada Pada bagian bawah mesin, maka pada versi 2010 ini, Posisinya berada di bagian atas ruang mesin. EfeknYa, ketika D-Cabin nYemplung ke kubangan air, mesin tidak akan mati.
SelanjutnYa, Pengembangan kedua ada Pada bagian bawah bak belakang nya. Pada bagian ini, pT IAMI menempatkan bantalan yang berguna untuk menghindari mentoknya bagian bawah bak, seperti yang terjadi pada pendahulunya. Mesin 4JJ1 turbo intercooler 3.000 cc bertenaga 134 dk di putaran 3.400 rpm, dan torsi 279 Nm di 1.200-3.400 rpm masih menjadi andalan D-Cab yang mampu berjalan di tanjakan dengan derajat kemiringan hingga 49. ini. Rasa dari transmisi otomatis 4-percepatan yang digunakannya tergolong baik.
Entakan saat terjadi nya perpindahan gigi sangat minim. Begitu pula rasanya ketika sistem penggerak dipindahkan ke posisi 4x4. Dari keterangan yang didapatkan dari PT IAMI, seluruh pengembangan yang dilakukan terhadap mobil pekerja ini dilakukan berdasarkan masukan sandaran bangku belakangnya terasa terlalu tegak yang diberikan oleh konsumen. Utamanya mereka yang bergerak dalam sektor pertambangan. Tentu dengan harapan, konsumen pada akhirnya memiliki ketertarikan lebih terhadap D-Max. Bagaimana, apakah ada saran lain?
FIRST OPINION
Hadirnya varian Rodeo LS dengan transmisi otomatis menjadikan line-up isuzu d-Max lebih lengkap, sehingga memudahkan konsumen dalam memilih double-cab sesuai dengan kebutuhannya. lika harga yang ditawarkan bisa kompetitif, D-Max bisa menjadi kuda hitam dipasar DoubleCaB lanah Air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar